Collaborative Governance Dalam Penerapan Kampung Madani Sebagai Upaya Penurunan Angka Kemiskinan Di Kota Surabaya

Abstrak

Surabaya merupakan salah satu wilayah metropolitan terbesar di Indonesia, dengan ukuran yang hampir sama dengan Jakarta. Surabaya mengalami perkembangan infrastruktur yang pesat dan memainkan peran penting dalam perekonomian wilayah sekitarnya. Hal ini dapat menciptakan masalah baru bagi Kota Surabaya, seperti munculnya kesenjangan di perkotaan dengan adanya pemukiman kumuh atau slum area. Sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 2 Tahun 2024 tentang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan di Kota Surabaya, upaya pengentasan kemiskinan di wilayah tersebut harus dilakukan melalui berbagai program. Dilakukan strategi berupa pemberdayaan masyarakat kurang mampu melalui pelaksanaan program sosial, contohnya adalah Program Kampung Madani yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat melalui zakat, infaq, dan shodaqoh.  Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis collaborative governance pada program Kampung Madani dalam upaya penurunan angka kemiskinan di Kota Surabaya. Dalam studi ini, pendekatan yang diterapkan adalah metode penelitian berbasis kualitatif deskriptif. Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian ini adalah 3 Kelurahan di Surabaya yaitu Kelurahan Kalirungkut, Kelurahan Tenggilis Mejoyo, dan Kelurahan Keputih. Hasil penelitian ini menunjukan bahwasanya proses pelaksanaan di 3 Kelurahan yang menjadi objek penelitian ini belum semuanya berjalan secara optimal. 2 Kelurahan memiliki proses kolaborasi yang relatif baik, namun 1 kelurahan lainnya memiliki proses kolaborasi yang belum berjalan secara optimal. Meskipun begitu pelaksanaan program Kampung Madani telah menunjukkan sejumlah capaian-capaian kecil yang positif.